Wednesday, September 28, 2016

Berbagai Jenis Kosmologi



Berbagai Jenis Kosmologi - Berdasarkan klasifikasi di atas, kosmologi bisa dibagi dalam empat bagian sebagai berikut:

Pertama, kosmologi ilmiah. Maksudnya ialah manusia membangun kosmologi universalnya mengenai alam semesta berdasarkan hasil-hasil ilmu pengetahuan empiris.

Kedua, kosmologi filosofis yang dicapai melalui proses argumentasi-argumentasi rasional. 

Ketiga, kosmologi yang diperoleh melalui keimanan kepada para pemimpin agama sehingga semua kata-kata mereka diyakini sebagai kebenaran.

Keempat, kosmologi irfani yang diperoleh melalui jalur intuisi atau mukasyafah, syuhud, dan isyraq. 

Pertanyaannya sekarang ialah apakah semua masalah fundamental kosmologis bisa dipecahkan secara seimbang melalui semua bagian kosmologi di atas? Ataukah ada satu diantaranya yang harus diprioritaskan atas yang lain?

Evaluasi dan Tinjauan Kritis

Seperti diketahui, ruang gerak pengetahuan empiris hanya terbatas pada fenomena-fenomena alam materi. Maka dari itu, hasil-hasil ilmu empiris tidak bisa mengenal fondasi-fondasi kosmologi dan menyelesaikan masalah-masalah kosmologis yang letaknya berada di luar peta ilmu pengetahuan empiris. 

Ilmu empiris tidak bisa mengisbatkan atau menafikannya. Hasil-hasil riset di laboratorium, misalnya, tidak akan bisa mengkonfirmasikan atau menolak keberadaan Tuhan. Ini tak lain karena pengalaman empiris sama sekali tidak akan bisa menjangkau alam immateri dan oleh sebab itu pengalaman ini jelas tidak akan bisa mengisbatkan atau menafikan sesuatu yang berada di luar zona alam materi.

Dengan demikian, kosmologi empiris lebih menyerupai fatamorgana. Karenanya, kata-kata ‘kosmologi' dalam pengertian yang sebenarnya tidak bisa diterapkan pada pandangan-pandangan universal empiris. Kita hanya bisa menyebutnya sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Materi. 

Jadi, ilmu ini tidak akan bisa menjawab berbagai persoalan prinsipal menyangkut kosmologi.Pengetahuan-pengetahuan ta'abbudi juga demikian. Sebagaimana yang dijelaskan tadi, pengetahuan ta'abbudi bersifat sekunder dalam pengertian bahwa pengetahuan ini bisa diyakini setelah sumbernya bisa dibuktikan valid sebelumnya. 

Jadi, sebelumnya harus bisa dibuktikan kenabian seseorang yang menjadi nara sumber pengetahuan itu. Sebelum ini pun harus pula dibuktikan keberadaan Tuhan, Zat yang mengutus nabi untuk membawa kabar. Dan keberadaan Pengutus nabi serta kenabian orang yang diutus-Nya jelas tidak bisa dibuktikan dengan pesan yang dibawa oleh nabi. Misalnya, keberadaan Tuhan tidak bisa kita buktikan dengan pernyataan Al-Quran:"Tuhan itu ada". Dengan demikian, metode ta'abbudi juga tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah prinsipal kosmologis.

Adapun berkenaan dengan motode irfani, syuhudi, intiusi, atau yang juga disebut mistis kita perlu memberikan penjelasan secara agak detail melalui beberapa poin sbb:

Pertama, Kosmologi adalah pengetahuan yang terdiri dari konsepsi-konsepsi subyektif (mafahim dzihniah), sementara dalam intuisi sama sekali tidak ada mafahim dzihniah. 

Kedua, untuk menjelaskan dan menginterpretasi apa yang diketahui seseorang dengan jalan intuisi sangatlah memerlukan kepiawaian yang besar dalam berpikir, dan ini tidak akan bisa dicapai kecuali dengan latar belakang jerih payah berpikir dan analisis-analisis filosofis yang panjang. Jika tidak, maka seseorang yang mengalami intuisi akan terjebak pada penggunaan kata-kata yang ambigu sehingga bisa menjadi penyebab timbulnya kesesatan dan penyelewenangan.

Ketiga, dalam banyak kasus, hakikat yang diketahui seseorang melalui intuisi bisa mengundang kebingungan bagi orang ini sendiri manakala dia mencoba memberikan refleksi dan interpretasi subyektif. 

Keempat, diketahuinya hakikat-hakikat yang setelah diinterpretasikan oleh pikiran bisa kita sebut kosmologi bergantung kepada proses penempuhan jalan suluk, sedangkan penerimaan metode suluk ini sendiri juga memerlukan teori-teori dasar dan masalah-masalah prinsipal dalam kosmologi. 

Jadi, masalah-masalah ini harus terpecahkan terlebih dahulu sebelum dimulai perjalanan suluk, sedangkan pengetahuan-pengetahuan intiusi berada pada tahap yang paling akhir. Suluk, irfan, atau yang disebut tasawwuf hanya akan bisa dialami oleh seseorang jika dia benar-benar ikhlas berusaha menempuh jalan Allah SWT, dan usaha ini hanya bisa ditempuh oleh yang orang yang memiliki pengetahuan sebelumnya tentang Allah dan jalan pengabdian kepada-Nya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berbagai Jenis Kosmologi

0 comments:

Post a Comment